Create your own at MyNiceProfile.com

Wednesday, 23 December 2015

Future for Our University

Posted by Unknown at 02:37 0 comments


Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) yang pertama aku dengar adalah universitas yang bonafit karena di bawahi oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Itulah merupakan salah satu keunggulan dari universitas kami.
Pertama kali menginjakan di UISI, aku terkesan saat memasuki gerbang gapura yang bertuliskan universitasku. Jalanan menuju kampus ku lewati dan pada akhirnya terlihat dua gedung yang berdiri di hadapan. Oh ini dia kampusku, dalam benakku sudah banyak angan-angan tercipta.
Proses daftar ulang telah ku lakukan pada di gedung 1 UISI. Aku menceletuk, “permisi mbak, boleh tahu dimana letak program Studi Manajemen Rekayasa?”.  Seseorang tersebut menjawab, “ya disini mbak,bisa juga di gedung sebelahnya”. Aku hanya bengong saat mendengar. Belum paham mengenai jawaban itu, penasaran mengelilingi kampusku. Aku mulai menaiki tangga pada gedung 1 dan di lantai dua bertemu dengan seorang perempuan berkerudung dengan memakai kaca mata. “mbak permisi kalau boleh tahu dimana letak kelas prodi Manajemen Rekayasa?”. Dijawab olehnya, “oh iya dek, aku juga di prodi itu, nah kita sistemnya disini kelas bergilir jadi kita belum punya gedung yang khusus buat prodi masing-masing”. Jawaban singkat itu mewakili penggambaran mengenai UISI saat ini.

Rasa khawatir mulai menggeliat, mungkinkah kampus ini bisa bersaing dengan kampus negeri yang aku impikan. Satu bulan aku menjalani untuk mengenal kehidupan di UISI, lingkungan nya diakui baik. Akan tetapi fasilitas masih kurang.

List impian telah aku bayangkan, dalam harapanku UISI dapat bersaing lebih unggul dengan universitas ternama di Indonesia. Dan rasa penasaran masih belum selesai, disaat proses pembelajaran aku mulai bertanya pada dosen pengampuh mengenai kemajuan UISI untuk ke depannya. Banyak ide yang telah direncanakan seperti melakukan perbaikan fasilitas dengan menambah gedung baru dengan cara memperbaiki bangunan bekas pabrik Semen Gresik sebagai gedung kampus yang mana disebut heritage

Pada konsep tersebut saya berharap UISI dilakukan pembangunan dengan cepat yang mana pada semester depan telah siap gedung baru dengan beberapa fasilitas yang sudah diperbaiki yang mana berguna untuk menarik daya para mahasiswa baru untuk mendaftar. Dan juga meningkatkan SDM para dosen pengampuh merupakan salah satu meningkatkan kualitas suatu universitas.  Dan juga yang terpenting pada setiap prodi diharapkan pada semester depan atau secepatnya telah terakreditasi A. 

Adapun saran, berupa strategi membawa para mahasiswa untuk mencetak sebanyak-banyak nya prestasi dengan memberikan fasilitas yang lebih bisa dapat berupa finansial ataupun ruangan. Atau dalam bentuk sistem perlakuan tugas para mahasiswa untuk menyetor sebuah karya tulis pada tiap semester untuk mengeluarkan ide kreatif mahasiswa. Agak mengkerucut yakni harapanku pada prodi BEM maupun HIMA Manajemen Rekayasa sendiri yakni dapat membuat proker yang bermanfaat dan membangun semangat para mahasiswanya.

Wednesday, 16 December 2015

Ini Prodiku!

Posted by Unknown at 08:55 0 comments


Dalam selang waktu kurang lebih empat bulan, saya sebagai mahasiswa dari program studi manajemen rekayasa yang mana dibawah naungan Fakultas Teknik Industri dan Agroindustri terdapat beberapa ilmu yang mendasar yang dipelajari. Pada jadwal mata kuliah terlihat 7 mata kuliah yang dipelajari. Salah satunya adalah mata kuliah mengenai pengantar rekayasa.

Pengantar rekayasa merupakan ilmu dasar untuk mengenal sesosok manajemen rekayasa sebenarnya dalam kehidupan dan fungsi utama manajemen rekayasa dalam bidang industry. Awalnya saya bingung mengenai perbedaan antara manjemen rekayasa dengan teknik industry. Dalam jam mata kuliah pengantar rekayasa, bapak dosen menerangkan bahwa kami bertugas hamper sama dengan teknik industry yaitu menaungi para teknisi dalam suatu system. Akan tetapi manajemen rekayasa lebih spesifik dalam hal memanajemen para system sebelum system tersebut dibuat. Jadi kita sebagai pembuat atau penemu sebuah alat.

Pengertian manajemen rekayasa sendiri adalah ilmu yang mempelajari metode dasar pada ilmu sains dan matematika dalam mempraktikannya sebagai sebuah pengalaman untuk melayani kesejahteraan masyarakat. Dilihat bahwa kita manajemen rekayasa mempelajari ilmu dasar sains. Khususnya mata kuliah fisika dasar dan kimia dasar.

Fisika dasar disini mempelajari metode dan ilmu dasar mengenai hukum fisika yang berlaku untuk semua system. Pada semester awal ini, kami mempelajari beberapa hukum seperti yang telah dipelajari di sekolah menengah awal. Tidak hanya itu saja, ilmu yang dipelajari seernya lebih dalam pengaplikasiannya untuk di eksresikan pada perhitungan sebuah benda nyata. Untuk medukung hal tersebut, dilakukan pratikum sebagai pembuktian hukum yang ada.

Pada kimia dasar pun juga sama penerapan pelajaran yang diambil. Hanya mempelajari hukum yang ada dan mempraktekannya hukum tersebut. Padahal kita lulusan dari manajemen rekayasa akan sebagai insiyur yang mana memiliki banyak inovasi untuk kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, terdapat mata kuliah endukung yakni pengantar rekayasa yang mana membantu menumbuhkan inovasi dalam hal pemikiran saran untuk ke depan.  

Wednesday, 9 December 2015

Posted by Unknown at 08:14 0 comments
Sepotong Foto
Karya : Mama

Raut wajahmu selalu terbayang
Mama adalah yang ku sayang
Ingin gadis ini ingin bertemu denganmu
Mencurahkan segala isi laraku

Apadaya, fira tak kuasa
Mungkin inilah takdir dari Sang Pecipta
Hanya sepotong foto kita berdua
Itu dan hanya itu yang ku lihat
Rindu, kasih, dan sayang
Bagiku itulah kejadian yang paling terkenang
Iya mama, itu waktu kita bersama
Kan kusimpan waktu terbaik kita
Nafas anakmu ini sesak
Menahan hati yang terasa sakit
Peluh ku termenung sesak di kalbu
Kusebut nama mu, kugapai kenangan itu
Terbayang jelas tuk menemui
Ingin raga ini dapat menghubungi
Hanya jeritan hati saja yang ku bisa
M a m a ….

Wednesday, 14 October 2015

Gresik Punya

Posted by Unknown at 00:59 0 comments


Awalnya aku tidak mengetahui seluk beluk mengenai kota santri ini. Hanya saja yang ku tahu bahwa Gresik mempunyai banyak industri. Salah satunya Semen Gresik yang mana dibawahi oleh Semen Indonesia Foundation. Dari Industri tersebut aku mulai tertarik dengan Gresik, tak hanya itu. Gresik terkenal dengan Spirit Sunan.  Terdapat dua makam Sunan dari Wali Songo yaitu Sunan Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri. Yaa itu jawaban awal ku mengenai Gresik. Setelah menjalani satu bulan lebih hidup di kota ini dengan menimba ilmu juga di universitas kebanggaanku yakni Universitas Internasional Semen Indonesia. Aku perlahan mulai mengetahui adat istiadat disini.
Pertama, dalam hal makanan. Gresik memiliki banyak cita rasa makanan yang mana salah satunya adalah Nasi Krawu. Aku mengetahui itu dimulai dari Mama ku menceritakan bahwa Gresik terkenal dengan Nasi Krawu. Penasaran ingin mencoba perbedaan rasa Nasi Krawu asli Gresik ternyata hal itu tak lama ku dapat. Dalam acara kampusku yaitu CHAMPS, kami di beri penugasan untuk mengkoordinir membeli makanan khas tersebut pada tiap kelompok kami. Ketua kelompokku pun memilih anggota kami untuk menyelesaikan penugasan tersebut. Hari H aku tidak sabar ingin mengetahui gimana sih Nasi Krawu, ternyata ketika membuka bungkusan nasi krawu. Didalamnya terdapat ayam suwir yang dibumbui khas beserta parutan kelapa kering dan sambel. Hmmm rasanya maknyus!.
Ada makanan khas lain yang aku temui di saat jalan-jalan di Pasar Gresik, banyak oleh-oleh khas yang disediakan di kios pinggir pasar. Ada ikan bandeng. Oh ya, mengenai bandeng, di suatu waktu Gresik mempunyai acara khas  yang dinamakan pasar bandeng yang dilaksanakan pada hari raya Idul fitri yang ke tujuh. Di sudut lain aku melihat kios yang menjual makanan yang bernama pudak. Makanan ini terbuat dari bahan tepung beras, gula pasir/ gula jawa dan santan kelapa yang dimasukan kemasan yang disebut “Ope” yaitu pelepah daun pinang. Makanan ini langkah jika kita ingin mencari di luar kota Gresik.
Pada acara kampus kami yang dinamakan CHAMPS, pertemuan kemarin minggu bertema Kebudayaan Gresik. Mulai dari situ aku mengenal  namanya lampion khas Gresik yaitu Damar Kurung. Banyak pelajaran dapat kita ambil dari filosofi damar kurung. Asal mulanya damar kurung yaitu pada zaman dahulu ketika menyambut Bulan Ramadhan tiba tiap depan rumah warga diberi damar kurung yang mana didalamnya terdapat lampunya untuk dinyalakan saat kita telah sahur. Jika kita telah menyalakan damar kurung maka warga tersebut telah bangun untuk melaksanakan sahur. Itulah fungsinya damar kurung. Saat di kampus kami diberi tata cara membuat damar kurung. Asyik mengetahui kebudayaan suatu kota. Ternyata damar kurung itu lampion yang terbuat dari kayu dengan ditutupi kertas yang bergambar. Pada gambaran kertas tersebut menceritakan sebuah kebiasaan yang dilakukan masyarakat gresik saat perayaan hari besar Islam. Terlihat bahwa cara menggambarnya tidak sembarangan. Ada aturannya juga lho, yang pertama gambar harus digambar dari hadapan samping dan berwarna dengan warna yang kontras. Selain itu jika kita menggambarkan percakapan dua orang atau lebih, kita hanya memberi tanda titik tiga diantara keduanya. Dan juga kita tidak diperbolehkan menulis kata-kata pada gambar tersebut.
Inilah sekilas budaya Gresik yang aku ketahui. Kita tidak melulu memperhatikan budaya asing. Sekali-kali alihkan perhatian pada budaya daerahmu, semisal bisa kita juga seharusnya mengeksplorasi budaya Indonesia. Generasi muda seperti kita wajib menjaga budaya yang ada dan melestarikannya hingga anak cucu kita nanti. Tanpa kebudayaan, tidak ada aturan dan norma terbentuk. Oleh karena itu, marilah raih kemajuan bangsa Indonesia kita dengan budaya khasnya.

Monday, 5 October 2015

WOW Alun-Alun Gresik

Posted by Unknown at 05:51 0 comments
Terik matahari mulai terlihat menyinari,aku berboncengan bersama teman kelasku sambil menggunakan kaos berwarna merah yag mana tepat di muka kaos terlihat lambang UISI. Tergesa-gesa menempatkan sepeda motor si kawan di tempat parker. Sigap, dengan berlari kecil kami menuju alun-alun Gresik dari daerah pemakaman Sunan Maulana Malik Ibrahim. Jam setengah enam tepat sampai. Terlihat hanya beberapa anak UISI berkeliaran di kawasan alun-alun. Dimana kelompokku? Mana bu ketua. Kebingungan mencari mereka. Berjalan menuju air mancur yang berada ditengah alun-alun, satu per satu aku meihat beberapa anak perempuan berkaos sewarna denganku. Dimanalah kelompokku, gusar diriku. Itu dia si Ros,kawan dari prodi Ekonomi Syariah. Menit demi menit terlewati, mulailah anggota kelompoku berkumpul. Ibu ketua masih belum terlihat, si Nisa anak Manajemen Rekayasa.
Waktu berkumpul pun dimulai,tepat jam enam kurang sepuluh menit sudah diarahkan per kelompok provinsi untuk di barisan. Loh mana bu ketua, pikiranku kemana-mana. Kasihan  dengan si Nisa dan kawanku yang lainnya karena mereka sedang perjalanan ke alun-alun sambil membawa perlengkapan untuk CHAMPS. Tak lama kemudian, Nisa sambil membawa kerdus pocari sweat dengan terengah-engah kelelahan. Alhamdulillah sudah dating satu persatu. Lewat jam enam pagi terlihat masih ada teman lain barusan sampai, yaps konsekuensi telat seperti peraturan biasanya, ID Card diambil dan disita selama kegiatan CHAMPS. Sayangnya, ada beberapa kawan kelompok termasuk juga. Satu persatu meluruskan barisan.
Acarapun dimulai dengan pembukaan dari panitia kegiatan tersebut beserta sambutan dari presiden BEM UISI. Sepatah dua katah ku dengar, terlintas di telingaku bahwa tujuan kita yang utama adalah bersih-bersih alun-alun Gresik. Setuju menanggapi kegiatan itu akan tetapi tidak sesuai seperti yang ku bayangkan. Oh tidak… ada sesi waktu untuk senam pagi, lemas mendengarnya. Satu gerakan ku ikuti berdasarkan intruksi dari kakak PJK yang memimpin di depan tepat barisan ku dengan lihai memperagakan di atas panggung kecil yang bermuatan maksimal 3 orang. Dalam benakku, oh aku tidak selihai itu kakak…
Adik-adik sekarang waktunya bersih-bersih,kata kakak PJK. Yey! Akhirnya waktu ini telah dating. Kami diarahkan berbaris sejajar dengan menghadap ke depan sambil beberapa perwakilan anggota membawa trash bag berwarna hitam. Satu,dua,tiga… dimulai untuk bersih-bersih adik-adik dan kawasan yang kalian bersihkan hingga trotoar depan ya. Siap kakak, dalam hati berbicara. Kami ditugaskan membersihkan sampah anorganik yang utama dan selanjutnya boleh juga membersihkan sampah organic. Aku merasakan seperti menjaga lingkungan. Selesai sudah tugas kami. Tepat dibawah pohon rindang kami dipanggil untuk berkumpul dan menjalani kegiatan selanjutnya, coffe break.
Sesi ini kami diluangkan untuk mengambil makanan yang telah di isyaratkan dengan seragam tiap kelompok. Dari roti sepatu kering yang mana nama lain roti sus kering, dan lain-lain. Terasa lega meminum air mineral dan snack yang telah di koordinir. Dalam kesempatan itu kami diajak untuk berdiskusi maslah alun-alun Gresik. Dari pelayanan yang disediakan, saran untuk pengembanga, memecahkan maslah ketertiban di alun-alun. Kita mulai berpendapat  satu persatu, masukan mulai terlihat yang dapat di aplikasikan dalam pengabdian masyarakat terhadap lingkungannya. Itulah kesimpulan yang ku dapat, karena tanpa peranan masyarakat suatu daerah tidak akan terbentuk dengan baik.

Akhir acara kami diajak untuk menari bersama yang dipimpin perwakilan dari teman kami. Dan kami di beri pengumuman apa saja keperluan untuk minngu depan apa saja yang akan dibawa beserta tugas. Inisial demi inisial disebutkan, kami tiap pertemuan dilatih berfikir kreatif untuk melengkapi keperluan yang harus dilengkapi. 

Tuesday, 29 September 2015

Anda Paham?

Posted by Unknown at 04:59 0 comments
Tidak terasa sudah hari ketiga CHAMPS. Tapi eforia semangat dari kelompok betawi mulai pudar. Koordinasi tetap berjalan,kami tetap komunikasi satu sama lain dalam menyiapkan keperluan untuk hari Minggu yang mana tepat pada tanggal 27 September 2015. Saat itu, satu per satu anggota berkumpul dan melaporkan keperluan barang yang telah dipesan sudah terkumpul semua pada Ketuaku, Nisa.

Srek,srek.. suara sepatu anak-anak yang berjalan menuju lapangan belakang UISI. Kami pun seperti biasa, mengikuti gerombolan kelompok lain dan bergotong royong membawa perlengkapan kami. Mulai terlihat papan nama masing-masing kelompok provinsi yang dibawa kakak PJK, yap akhirnya ketemu,Betawi. Itu dia tempat barisan kami. Terdengar suara kakak PJK,   “adek adek ayo pengecekan perlengkapan dimulai”. Satu persatu barang yang di koordinator kami tunjukan, akhirnya lengkap semua syarat keperluan yang dibawa.

Satu jam berjalan, seperti biasanya kami diarahkan menuju gedung 1 UISI untuk mendapatkan materi apapun yang disuguhkan kakak PJK. Bertemu lagi dengan ruang Pasir Besi di lantai 2, duduk rapi dibawah dengan tidak beralaskan apa-apa kami mulai mendengarkan pembukaan kakak PJK dalam sebuah materi. Apa itu? “adek-adek hari ini kita akan membahas tentang Komunikasi Efektif”.
Beberapa slide diterangkan pada kami, akhirnya aku mendapatkan pengertian apa itu Komunikasi Efektif, menurutku adalah proses pertukaran informasi antar individu yang mana satu sama lain mengalami timbal balik tanggapan. Fungsi utama komunikasi diantaranya sebagai pengontrol, motivasi, informasi dan aksi. Salah satu aku ambil contoh,motivasi. Dengan komunikasi yang efektif dengan lawan bicara kita akan menghasilkan sebuah solusi dalam permasalahn kita yang mana kita saling menanggapi yang akan menghasilkan sebuah motivasi untuk kita dalam menyelesaikan masalah itu.

Fungsi lainnya seperti dapat mengerti satu sama lain, menghasilkan kepercayaan yang mana dapat dimanfatkan dalam hal kerja sama. Ada lagi satu contoh dapat diambil melalui pengkoordinir keperluan CHAMPS dengan kelompok provinsi masing-masing. Hal ini aku dapatkan dalam kelompok Betawi,tindakan pengkoordiniran merupakan salah satu fungsi komunikasi. Walaupun begitu ada hambatan dalam komunikasi sperti latar belakang masing-masing individu, bahasa dari masing-masing daerah, sikap, dan lain-lain.
Adapun tahapan yang benar dalam komunikasi yang efektif, yang pertama start of fire yang berarti diawali pembukaan untuk memulai berbicara. Selanjutnya, build  a bridge yaitu melakukan intermezo sejenak tentang materi yang akan dibicarakan. Tahapan selanjutnya adalah memasuki isi materi. Dalam mengakhiri ada tahapan so what yang mana mengakhirinya dengan menghasilkan tindak lanjut.


Disaat itu kami pun diberikan saran mengenai cara komunikasi yang efektif dengan benar. Dengan menggunakan umpan balik dengan lawan bicra,kita harus mengenali siapa lawan bicara kita, menjaga bahsa tubuh,dan sebagainya. Itulah materi yang kudapatkan selama CHAMPS, mungkin ilmu tersebut dapatkita terapkan.

Tuesday, 22 September 2015

Bhineka Tunggal Ika

Posted by Unknown at 07:52 0 comments
Berbeda dengan sebelumnya, semangatku mebara untuk kali ini untuk hari kedua CHAMPS pada hari Sabtu, 19 September 2015. Kakiku melangkah menuju UISI. Satu per satu terlihat anggota kelompok Betawi mulai berdatangan dan kami berkumpul di gapura UISI. Masih belum lengkap anggota kami, diputuskan untuk berjalan terlebih dahulu menuju lapanganbelakang UISI.
Kakak PJK, Kak Nadhita terlihat telah mengangkat papan nama kelompok kami, Betawi.  Terlihat raut wajah dan tingkah laku masing-massing seperti halnya yang sibuk membawa kotak kue pelangi, para pejantan yang merapikan barisan. Bu ketua kelompok pun tidak mau kalah, dia bekerja keras mendata kelengkapan atribut tiap anggota sambil membawa pita orange yang disamakan modelnya agar kami kompak, dia berjalan pada kami dan menukarkan ita orage yang salah. Salah seorang kawan laki-laki membawa nasi krawu dengan kantong plastic besar berwarna putih sambil menyerngitkan dahi.kasihan sekali dia. Aku senang melihat kerja keras masing-masing yang mana saling melengkapi.

Sudah tidak ada kecanggungan lagi, kami sudah beberapa kali bertemu dan kerja kelompok. Tidak ada lagi kata “sungkan”. Satu jam kemudian, di ruangan Pasir Besi dimulailah kegiatan persentasi yang awalnya membawa tema “attitude”. Maksud lainnya adalah tentang bersikap, berpakaian yang benar, dan sikap bya bahasa yang baik erbicara yang baik. Dimulailah sesi pendapat, tak menunggu lama aku mengacungkan tangan. “Assalamualaikum Wr. Wb. Saya Laila akan berpendapat bahwa siakp berbicara sebenarnya adalah dengan sikap sopan santun berbicara dengan yang mana kita harus tau siapa lawan bicara kita”. Itulah sekilas salah satu persentasi yang ditampilkan. Saat sesi tersebuat ada salah satu dari kelompok lain berpendapat menegenai, “kak menurut saya attitude berpakaian yang benar untuk wanita muslimah khususnya adalah tidak memakai baju yang ketat sambil berkerudung. Padahal di luar sana banyak orang salah kaprah mengartikan menutup aurat kak,sekian terima kasih”. Wah itu menyindir banget hehehe. Betul juga pendapat anak itu.


Sesi kedua membahas tentang perbedaan. Topik yang diambil adalah bhineka tunggal ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Teringat olehku hal ini dengan cerita kelompok betawi yang awalnya tidak saling kenal, cuek, dan kami berasal dari bermacam jurusan. Kami semua berbeda karakter pula. Satu dua kali bertemu dan kerja kelompok, mulailah terlihat skill masing-masing. Kami menopang satu sama lain, khususnya dalam hal penugasan. Akhirnya di penutupan CHAMPS di hari kedua itu… yey! Terdengar, “kelompok yang mendapat award adalah… Betawi! Selamat kawan, terima kasih atas kerja samanya.

Monday, 14 September 2015

CHAMPS UISI 2015

Posted by Unknown at 05:26 0 comments
CHAMPS 2015

Seorang perempuan berkerudung memakai jas orange menghampiriku dengan atribut pelengkapnya, ID card. Tertulis, CHAMPS dan panitia dengan huruf tebal. Penasaran ingin mengenalnya, terpecah sudah kefokusanku pada benda tipis persegi panjang yang dikalungkan. “Oh iya dek, ayo masuk barisan. Biar kalian enggak terhitung terlambat”, lantas kakak tersenyum pada kami. Pikirku, kakak SI 1 dan SI 2 tegas dalam hal waktu untuk mengarahkan kami. Oke siap. Tergesa- gesa sambil mencari kelompokku, aku mengeluarkan perlengkapanku untuk kegiatan kaderisasi ini, awalnya aku menganggap itu.
Kelompok satu dengan yang lainnya terdapat jarak satu langkah kaki dan terlihat papan nama kelompok yang dibawa oleh kakak PJK. Mereka merapihkan barisan kelompok, membawa kami ketempat kegiatan akan berlangsung. Diperjalanan, aku melihat poster terpampang dengan tulisan “CHAMPS 2015”. Wah kegiatan kaderisasi ini akan menyenangkan, benakku.
Terbukti setelah upacara, kakak PJK menjelaskan gambaran umum tentang CHAMPS. Bukan hanya kaderisasi, character building juga termasuk. Duduk dilapangan UISI dengan disinari matahari pagi sambil mendengarkan suara samar- samar kakak PJK menerangkan tentang CHAMPS 2015. Aku mengira CHAMPS hanyalah istilah, ternyata kata itu merupakan singkatan dari beberapa kata. Mari dikupas satu persatu. C, singkatan dari Confident yang berarti percaya diri. Disini kita akan diberikan motivasi untuk lebih percaya diri khususnya dalam hal mengemukakan pendapat maupun ide cemerlang dalam hal memajukan bangsa. Ada salah satu event yang mana kami ditanya mengenai apa itu CHAMPS? Oleh kakak PJK di ruang kelas. Satu per satu kami mengemukakan pendapat dengan pendapat masing-masing. Keberanian dan percaya diri sedikit demi sedikit tumbuh saat aku mencoba bertanya dan mengemukakan pendapat. H, honest yang berarti jujur. Jika kita percaya diri untuk melakukan sesuatu maupun berpendapat maka akan terlatih kejujuran secara tidak langsung. Karena satu kali kebohongan akan membangun masalah semakin besar. Kejujuran kami terlihat saat pemeriksaan foto ID card. Satu persatu mengacungkan tangan walaupun dengan keterpaksaan tapi terdapat nilai baik, melatih kami melawan rasa takut dan malu walaupun berat awalnya. Kakak PJK melatih soft skill pada kami dengan diadakannya CHAMPS.
A, attractive berarti menarik. Bukan hanya percaya diri maupun kejujuran tetapi sebuah pendapat ataupun inovasi jika tidak di sertai kemenarikan tak akan ada nilai plus. Menarik, dapat dikembangkan pada hal pemasaran ataupun pengajuan sebuah inovasi kepada atasan serta inovasi tersebut juga dapat diterima oleh masyarakat. M, Magnimous artinya rendah hati. Dalam kehidupan mahasiswa UISI kita seharusnya dapat bersikap rendah hati kepada setiap orang khusunya pada orang yang lebih tua. Hal tersebut telah terlatih pada CHAMPS, seperti kita mematuhi peraturan yang ada dan antar anggota kelompok saling membantu untuk mencapai kekompakan karena hal itu timbul dengan adanya salah satu sifat yaitu rendah hati. Selanjutnya P, Proactive berarti keaktifan. Keaktifan dapat kita terapkan pada jam perkuliahan seperti aktif bertanya, berpendapat. Soft skill dapat kita terapkan lebih lanjut saat mengikut organisasi mahasiswa maupun ukm. S, Solidarity yang artinya solidaritas. Saat berkumpul dengan kelompok CHAMPS kami saling berkenalan satu sama lain dan di saat itu kami dilatih untuk bersolidaritas. Ilmu inilah yang aku dapatkan di saat hari Minggu kemarin. Tidak hanya itu saja,kami diterangkan tentang organisasi mahasiswa seperti BEM dan LSO HIMA Manajemen maupun Manajemen Rekayasa.
Lelah dan mulai lemas badan ini, siang harinya kami diajak dalam ukm expo yang mana kami diperkenalkan berbagai macam ukm di UISI.  Hal ini yang paling asyik bagiku, karena ada beberapa ukm yang ingin aku ikuti. Salah satunya YEC , ukm ini dapat mengembangkan jiwa kwirausahaan muda yang ingin merintih bisnis dari nol. Harapan saya sangat banyak pada ukm ini.
Akhir acara telah sampai, kami satu sama lain dengan anggota lainnya telah akrab dan telah mendapatkan pengalaman yang menarik dalam membentuk kekompakan kelompok.


 

LMR Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea