Berbeda dengan sebelumnya, semangatku mebara untuk
kali ini untuk hari kedua CHAMPS pada hari Sabtu, 19 September 2015. Kakiku
melangkah menuju UISI. Satu per satu terlihat anggota kelompok Betawi mulai
berdatangan dan kami berkumpul di gapura UISI. Masih belum lengkap anggota
kami, diputuskan untuk berjalan terlebih dahulu menuju lapanganbelakang UISI.
Kakak PJK, Kak Nadhita terlihat telah mengangkat
papan nama kelompok kami, Betawi. 
Terlihat raut wajah dan tingkah laku masing-massing seperti halnya yang
sibuk membawa kotak kue pelangi, para pejantan yang merapikan barisan. Bu ketua
kelompok pun tidak mau kalah, dia bekerja keras mendata kelengkapan atribut
tiap anggota sambil membawa pita orange yang disamakan modelnya agar kami
kompak, dia berjalan pada kami dan menukarkan ita orage yang salah. Salah
seorang kawan laki-laki membawa nasi krawu dengan kantong plastic besar
berwarna putih sambil menyerngitkan dahi.kasihan sekali dia. Aku senang melihat
kerja keras masing-masing yang mana saling melengkapi.
Sudah tidak ada kecanggungan lagi, kami sudah
beberapa kali bertemu dan kerja kelompok. Tidak ada lagi kata “sungkan”. Satu
jam kemudian, di ruangan Pasir Besi dimulailah kegiatan persentasi yang awalnya
membawa tema “attitude”. Maksud lainnya adalah tentang bersikap, berpakaian
yang benar, dan sikap bya bahasa yang baik erbicara yang baik. Dimulailah sesi
pendapat, tak menunggu lama aku mengacungkan tangan. “Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya Laila akan berpendapat bahwa siakp berbicara sebenarnya adalah dengan sikap
sopan santun berbicara dengan yang mana kita harus tau siapa lawan bicara
kita”. Itulah sekilas salah satu persentasi yang ditampilkan. Saat sesi
tersebuat ada salah satu dari kelompok lain berpendapat menegenai, “kak menurut
saya attitude berpakaian yang benar untuk wanita muslimah khususnya adalah
tidak memakai baju yang ketat sambil berkerudung. Padahal di luar sana banyak
orang salah kaprah mengartikan menutup aurat kak,sekian terima kasih”. Wah itu
menyindir banget hehehe. Betul juga pendapat anak itu.
Sesi kedua membahas tentang perbedaan. Topik yang
diambil adalah bhineka tunggal ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Teringat olehku hal ini dengan cerita kelompok betawi yang awalnya tidak saling
kenal, cuek, dan kami berasal dari bermacam jurusan. Kami semua berbeda
karakter pula. Satu dua kali bertemu dan kerja kelompok, mulailah terlihat
skill masing-masing. Kami menopang satu sama lain, khususnya dalam hal
penugasan. Akhirnya di penutupan CHAMPS di hari kedua itu… yey! Terdengar,
“kelompok yang mendapat award adalah… Betawi! Selamat kawan, terima kasih atas
kerja samanya.












 
0 comments:
Post a Comment