Diberitahukan LKMM pra TD gelombang 2 dilaksanakan tanggal 28 - 29 Mei 2016, ekspresiku saat tau itu bingung karena tugas besar menanti dengan deadline yang sebelum minggu tenang UAS harus selesai tapi itu aku buat sendiri agar liburanku tidak terganggu dengan tugas. oke ku mulai mengatur jadwal sebelum LKMM harus sebagian tugas terselesaikan, dan semua planingku sudah tepat.
Hari pertama LKMM, aku mengingat pesan temanku bahwa di LKMM konsumsinya kurang hehhe jadi sebelum kalian berangkat harus sarapan dulu biar gak lemes. pengalam si kawan gara-gara gak sarapan dia sampek mimisan loooo... Yauda aku menuruti katanya, dan memang betul awal masuk ruangan PPS aku diberi kue basah sebanyak dua tapi dalam hati tidak khawatir kelaparan hihi di tas sudah ada semua alat perangku (makanan ringan besertasebotol air putih). Yaps, rasa ingin tahuku saat LKMM dimulai... pengalaman gelombang 1, LKMM itu seru trus banyak informasi yang kita peroleh dan ntar kita bisa jadi anak yang bisa berpendapat dan membuat motivasi untuk berani berbicara di depan umum, fikiranku seperti itu.
Nah, tepat sekali cerita si kawan. awalnya dibuka tentang maeri persepsi trainernya asyik bisa bikin suasananya semangat aja jadi pengen berpendapat. Disitu, aku berani mengungkapkan pendapatku hehe awalnya deg-degan sih tapi akhirnya!! Berhasil deh, aku berbicara di depan teman seangkatanku.
Sayangnya materi selanjutnya pada hari pertama trainernya makin siang makin membosankan pemirsa tapi aku masih mencatat saja karena materi yang dibawakan sebenarnya asyik tapi trainer kurang bisa membawa suasana dan manajemen waktunya kurang tepat hiks sedih pulang sore deh jam 5. Namun, gak sia-sia kok ada LKMM kayak gini bikin semangat organisasi plus berpendapat dan menjadi pribadi yang lebih baik lah.. jadi teladan lah, kan katanya kita mahasiswa si AGENT OF CHANGE.
Hari kedua, semangat mulai luntur karena dalam benakku pasti hari ini membosankan tapi ternyata takjub pada materi yang dibawakan PRESBEM kita Mbak Fridi yang bikin semangat dengan suaranya yang lantang bkin kita semua melek ga ngantuk. Juga, mbak Boyan yang membawakan materi penuh motivator dalam membawakan persentasi dengan gaya khasnya dalam mempresentasikan kayak mata Najwa pikirku, bagus banget pembawaan mbak Boyan. Hari kedua ini bikin GEMPAR pokoknya.. banyak permainan dan trainer yang mengagetkan tapi ada lah yang membosankan juga hihi maafkan.. mungkin dari dua hari LKMM yng perlu dikoreksi saat manajemen waktu dan perlu diperbanyak mic buat penanya yaa.. ini lah ceritaku di universitas tercinta,,
About Me
Sunday 29 May 2016
Wednesday 23 December 2015
Future for Our University
Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) yang
pertama aku dengar adalah universitas yang bonafit karena di bawahi oleh PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk. Itulah merupakan salah satu keunggulan dari
universitas kami.
Pertama kali menginjakan di UISI, aku terkesan saat memasuki
gerbang gapura yang bertuliskan universitasku. Jalanan menuju kampus ku lewati
dan pada akhirnya terlihat dua gedung yang berdiri di hadapan. Oh ini dia
kampusku, dalam benakku sudah banyak angan-angan tercipta.
Proses daftar ulang telah ku lakukan pada di gedung 1 UISI. Aku
menceletuk, “permisi mbak, boleh tahu dimana letak program Studi Manajemen
Rekayasa?”. Seseorang tersebut menjawab,
“ya disini mbak,bisa juga di gedung sebelahnya”. Aku hanya bengong saat
mendengar. Belum paham mengenai jawaban itu, penasaran mengelilingi kampusku. Aku
mulai menaiki tangga pada gedung 1 dan di lantai dua bertemu dengan seorang perempuan
berkerudung dengan memakai kaca mata. “mbak permisi kalau boleh tahu dimana
letak kelas prodi Manajemen Rekayasa?”. Dijawab olehnya, “oh iya dek, aku juga
di prodi itu, nah kita sistemnya disini kelas bergilir jadi kita belum punya
gedung yang khusus buat prodi masing-masing”. Jawaban singkat itu mewakili
penggambaran mengenai UISI saat ini.
Rasa khawatir mulai menggeliat, mungkinkah kampus ini bisa
bersaing dengan kampus negeri yang aku impikan. Satu bulan aku menjalani untuk
mengenal kehidupan di UISI, lingkungan nya diakui baik. Akan tetapi fasilitas
masih kurang.
List impian telah aku bayangkan, dalam harapanku UISI dapat
bersaing lebih unggul dengan universitas ternama di Indonesia. Dan rasa
penasaran masih belum selesai, disaat proses pembelajaran aku mulai bertanya
pada dosen pengampuh mengenai kemajuan UISI untuk ke depannya. Banyak ide yang
telah direncanakan seperti melakukan perbaikan fasilitas dengan menambah gedung
baru dengan cara memperbaiki bangunan bekas pabrik Semen Gresik sebagai gedung
kampus yang mana disebut heritage.
Pada konsep tersebut saya berharap UISI dilakukan
pembangunan dengan cepat yang mana pada semester depan telah siap gedung baru
dengan beberapa fasilitas yang sudah diperbaiki yang mana berguna untuk menarik
daya para mahasiswa baru untuk mendaftar. Dan juga meningkatkan SDM para dosen
pengampuh merupakan salah satu meningkatkan kualitas suatu universitas. Dan juga yang terpenting pada setiap prodi
diharapkan pada semester depan atau secepatnya telah terakreditasi A.
Adapun saran, berupa strategi membawa para mahasiswa untuk
mencetak sebanyak-banyak nya prestasi dengan memberikan fasilitas yang lebih
bisa dapat berupa finansial ataupun ruangan. Atau dalam bentuk sistem perlakuan
tugas para mahasiswa untuk menyetor sebuah karya tulis pada tiap semester untuk
mengeluarkan ide kreatif mahasiswa. Agak mengkerucut yakni harapanku pada prodi
BEM maupun HIMA Manajemen Rekayasa sendiri yakni dapat membuat proker yang
bermanfaat dan membangun semangat para mahasiswanya.
Wednesday 16 December 2015
Ini Prodiku!
Dalam selang waktu
kurang lebih empat bulan, saya sebagai mahasiswa dari program studi manajemen
rekayasa yang mana dibawah naungan Fakultas Teknik Industri dan Agroindustri terdapat
beberapa ilmu yang mendasar yang dipelajari. Pada jadwal mata kuliah terlihat 7
mata kuliah yang dipelajari. Salah satunya adalah mata kuliah mengenai
pengantar rekayasa.
Pengantar rekayasa
merupakan ilmu dasar untuk mengenal sesosok manajemen rekayasa sebenarnya dalam
kehidupan dan fungsi utama manajemen rekayasa dalam bidang industry. Awalnya saya
bingung mengenai perbedaan antara manjemen rekayasa dengan teknik industry. Dalam
jam mata kuliah pengantar rekayasa, bapak dosen menerangkan bahwa kami bertugas
hamper sama dengan teknik industry yaitu menaungi para teknisi dalam suatu system.
Akan tetapi manajemen rekayasa lebih spesifik dalam hal memanajemen para system
sebelum system tersebut dibuat. Jadi kita sebagai pembuat atau penemu sebuah
alat.
Pengertian manajemen
rekayasa sendiri adalah ilmu yang mempelajari metode dasar pada ilmu sains dan
matematika dalam mempraktikannya sebagai sebuah pengalaman untuk melayani
kesejahteraan masyarakat. Dilihat bahwa kita manajemen rekayasa mempelajari
ilmu dasar sains. Khususnya mata kuliah fisika dasar dan kimia dasar.
Fisika dasar disini
mempelajari metode dan ilmu dasar mengenai hukum fisika yang berlaku untuk
semua system. Pada semester awal ini, kami mempelajari beberapa hukum seperti
yang telah dipelajari di sekolah menengah awal. Tidak hanya itu saja, ilmu yang
dipelajari seernya lebih dalam pengaplikasiannya untuk di eksresikan pada
perhitungan sebuah benda nyata. Untuk medukung hal tersebut, dilakukan pratikum
sebagai pembuktian hukum yang ada.
Pada kimia dasar pun
juga sama penerapan pelajaran yang diambil. Hanya mempelajari hukum yang ada
dan mempraktekannya hukum tersebut. Padahal kita lulusan dari manajemen
rekayasa akan sebagai insiyur yang mana memiliki banyak inovasi untuk
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, terdapat mata kuliah endukung yakni
pengantar rekayasa yang mana membantu menumbuhkan inovasi dalam hal pemikiran
saran untuk ke depan.
Wednesday 9 December 2015
Sepotong Foto
Karya : Mama
Raut wajahmu selalu terbayang
Mama adalah yang ku sayang
Ingin gadis ini ingin bertemu denganmu
Mencurahkan segala isi laraku
Apadaya, fira tak kuasa
Mungkin inilah takdir dari Sang Pecipta
Hanya sepotong foto kita berdua
Itu dan hanya itu yang ku lihat
Rindu, kasih, dan sayang
Bagiku itulah kejadian yang paling terkenang
Iya mama, itu waktu kita bersama
Kan kusimpan waktu terbaik kita
Nafas anakmu ini sesak
Menahan hati yang terasa sakit
Peluh ku termenung sesak di kalbu
Kusebut nama mu, kugapai kenangan itu
Terbayang jelas tuk menemui
Ingin raga ini dapat menghubungi
Hanya jeritan hati saja yang ku bisa
M a m a ….
Wednesday 14 October 2015
Gresik Punya
Awalnya aku tidak
mengetahui seluk beluk mengenai kota santri ini. Hanya saja yang ku tahu bahwa
Gresik mempunyai banyak industri. Salah satunya Semen Gresik yang mana dibawahi
oleh Semen Indonesia Foundation. Dari Industri tersebut aku mulai tertarik
dengan Gresik, tak hanya itu. Gresik terkenal dengan Spirit Sunan. Terdapat dua
makam Sunan dari Wali Songo yaitu Sunan Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri.
Yaa itu jawaban awal ku mengenai Gresik. Setelah menjalani satu bulan lebih
hidup di kota ini dengan menimba ilmu juga di universitas kebanggaanku yakni
Universitas Internasional Semen Indonesia. Aku perlahan mulai mengetahui adat
istiadat disini.
Pertama, dalam hal
makanan. Gresik memiliki banyak cita rasa makanan yang mana salah satunya adalah
Nasi Krawu. Aku mengetahui itu dimulai dari Mama ku menceritakan bahwa Gresik
terkenal dengan Nasi Krawu. Penasaran ingin mencoba perbedaan rasa Nasi Krawu
asli Gresik ternyata hal itu tak lama ku dapat. Dalam acara kampusku yaitu
CHAMPS, kami di beri penugasan untuk mengkoordinir membeli makanan khas
tersebut pada tiap kelompok kami. Ketua kelompokku pun memilih anggota kami
untuk menyelesaikan penugasan tersebut. Hari H aku tidak sabar ingin mengetahui
gimana sih Nasi Krawu, ternyata ketika membuka bungkusan nasi krawu. Didalamnya
terdapat ayam suwir yang dibumbui khas beserta parutan kelapa kering dan
sambel. Hmmm rasanya maknyus!.
Ada makanan khas lain
yang aku temui di saat jalan-jalan di Pasar Gresik, banyak oleh-oleh khas yang
disediakan di kios pinggir pasar. Ada ikan bandeng. Oh ya, mengenai bandeng, di
suatu waktu Gresik mempunyai acara khas yang
dinamakan pasar bandeng yang dilaksanakan pada hari raya Idul fitri yang ke
tujuh. Di sudut lain aku melihat kios yang menjual makanan yang bernama pudak.
Makanan ini terbuat dari bahan tepung beras, gula pasir/ gula jawa dan santan
kelapa yang dimasukan kemasan yang disebut “Ope” yaitu pelepah daun pinang.
Makanan ini langkah jika kita ingin mencari di luar kota Gresik.
Pada acara kampus
kami yang dinamakan CHAMPS, pertemuan kemarin minggu bertema Kebudayaan Gresik.
Mulai dari situ aku mengenal namanya
lampion khas Gresik yaitu Damar Kurung. Banyak pelajaran dapat kita ambil dari
filosofi damar kurung. Asal mulanya damar kurung yaitu pada zaman dahulu ketika
menyambut Bulan Ramadhan tiba tiap depan rumah warga diberi damar kurung yang
mana didalamnya terdapat lampunya untuk dinyalakan saat kita telah sahur. Jika
kita telah menyalakan damar kurung maka warga tersebut telah bangun untuk
melaksanakan sahur. Itulah fungsinya damar kurung. Saat di kampus kami diberi
tata cara membuat damar kurung. Asyik mengetahui kebudayaan suatu kota.
Ternyata damar kurung itu lampion yang terbuat dari kayu dengan ditutupi kertas
yang bergambar. Pada gambaran kertas tersebut menceritakan sebuah kebiasaan
yang dilakukan masyarakat gresik saat perayaan hari besar Islam. Terlihat bahwa
cara menggambarnya tidak sembarangan. Ada aturannya juga lho, yang pertama
gambar harus digambar dari hadapan samping dan berwarna dengan warna yang
kontras. Selain itu jika kita menggambarkan percakapan dua orang atau lebih,
kita hanya memberi tanda titik tiga diantara keduanya. Dan juga kita tidak
diperbolehkan menulis kata-kata pada gambar tersebut.
Inilah sekilas budaya
Gresik yang aku ketahui. Kita tidak melulu memperhatikan budaya asing.
Sekali-kali alihkan perhatian pada budaya daerahmu, semisal bisa kita juga
seharusnya mengeksplorasi budaya Indonesia. Generasi muda seperti kita wajib
menjaga budaya yang ada dan melestarikannya hingga anak cucu kita nanti. Tanpa
kebudayaan, tidak ada aturan dan norma terbentuk. Oleh karena itu, marilah raih
kemajuan bangsa Indonesia kita dengan budaya khasnya.
Monday 5 October 2015
WOW Alun-Alun Gresik
Terik matahari mulai terlihat menyinari,aku berboncengan
bersama teman kelasku sambil menggunakan kaos berwarna merah yag mana tepat di
muka kaos terlihat lambang UISI. Tergesa-gesa menempatkan sepeda motor si kawan
di tempat parker. Sigap, dengan berlari kecil kami menuju alun-alun Gresik dari
daerah pemakaman Sunan Maulana Malik Ibrahim. Jam setengah enam tepat sampai. Terlihat
hanya beberapa anak UISI berkeliaran di kawasan alun-alun. Dimana kelompokku? Mana
bu ketua. Kebingungan mencari mereka. Berjalan menuju air mancur yang berada
ditengah alun-alun, satu per satu aku meihat beberapa anak perempuan berkaos
sewarna denganku. Dimanalah kelompokku, gusar diriku. Itu dia si Ros,kawan dari
prodi Ekonomi Syariah. Menit demi menit terlewati, mulailah anggota kelompoku
berkumpul. Ibu ketua masih belum terlihat, si Nisa anak Manajemen Rekayasa.
Waktu berkumpul pun dimulai,tepat jam enam kurang sepuluh
menit sudah diarahkan per kelompok provinsi untuk di barisan. Loh mana bu ketua,
pikiranku kemana-mana. Kasihan dengan si
Nisa dan kawanku yang lainnya karena mereka sedang perjalanan ke alun-alun
sambil membawa perlengkapan untuk CHAMPS. Tak lama kemudian, Nisa sambil
membawa kerdus pocari sweat dengan terengah-engah kelelahan. Alhamdulillah sudah
dating satu persatu. Lewat jam enam pagi terlihat masih ada teman lain barusan
sampai, yaps konsekuensi telat seperti peraturan biasanya, ID Card diambil dan
disita selama kegiatan CHAMPS. Sayangnya, ada beberapa kawan kelompok termasuk
juga. Satu persatu meluruskan barisan.
Acarapun dimulai dengan pembukaan dari panitia kegiatan
tersebut beserta sambutan dari presiden BEM UISI. Sepatah dua katah ku dengar,
terlintas di telingaku bahwa tujuan kita yang utama adalah bersih-bersih
alun-alun Gresik. Setuju menanggapi kegiatan itu akan tetapi tidak sesuai
seperti yang ku bayangkan. Oh tidak… ada sesi waktu untuk senam pagi, lemas
mendengarnya. Satu gerakan ku ikuti berdasarkan intruksi dari kakak PJK yang
memimpin di depan tepat barisan ku dengan lihai memperagakan di atas panggung
kecil yang bermuatan maksimal 3 orang. Dalam benakku, oh aku tidak selihai itu
kakak…
Adik-adik sekarang waktunya bersih-bersih,kata kakak PJK. Yey!
Akhirnya waktu ini telah dating. Kami diarahkan berbaris sejajar dengan
menghadap ke depan sambil beberapa perwakilan anggota membawa trash bag
berwarna hitam. Satu,dua,tiga… dimulai untuk bersih-bersih adik-adik dan
kawasan yang kalian bersihkan hingga trotoar depan ya. Siap kakak, dalam hati
berbicara. Kami ditugaskan membersihkan sampah anorganik yang utama dan
selanjutnya boleh juga membersihkan sampah organic. Aku merasakan seperti
menjaga lingkungan. Selesai sudah tugas kami. Tepat dibawah pohon rindang kami
dipanggil untuk berkumpul dan menjalani kegiatan selanjutnya, coffe break.
Sesi ini kami diluangkan untuk mengambil makanan yang telah
di isyaratkan dengan seragam tiap kelompok. Dari roti sepatu kering yang mana
nama lain roti sus kering, dan lain-lain. Terasa lega meminum air mineral dan
snack yang telah di koordinir. Dalam kesempatan itu kami diajak untuk
berdiskusi maslah alun-alun Gresik. Dari pelayanan yang disediakan, saran untuk
pengembanga, memecahkan maslah ketertiban di alun-alun. Kita mulai
berpendapat satu persatu, masukan mulai
terlihat yang dapat di aplikasikan dalam pengabdian masyarakat terhadap
lingkungannya. Itulah kesimpulan yang ku dapat, karena tanpa peranan masyarakat
suatu daerah tidak akan terbentuk dengan baik.
Akhir acara kami diajak untuk menari bersama yang dipimpin
perwakilan dari teman kami. Dan kami di beri pengumuman apa saja keperluan
untuk minngu depan apa saja yang akan dibawa beserta tugas. Inisial demi
inisial disebutkan, kami tiap pertemuan dilatih berfikir kreatif untuk
melengkapi keperluan yang harus dilengkapi.
Tuesday 29 September 2015
Anda Paham?
Tidak terasa sudah hari ketiga CHAMPS. Tapi
eforia semangat dari kelompok betawi mulai pudar. Koordinasi tetap
berjalan,kami tetap komunikasi satu sama lain dalam menyiapkan keperluan untuk
hari Minggu yang mana tepat pada tanggal 27 September 2015. Saat itu, satu per
satu anggota berkumpul dan melaporkan keperluan barang yang telah dipesan sudah
terkumpul semua pada Ketuaku, Nisa.
Srek,srek.. suara sepatu anak-anak yang
berjalan menuju lapangan belakang UISI. Kami pun seperti biasa, mengikuti
gerombolan kelompok lain dan bergotong royong membawa perlengkapan kami. Mulai
terlihat papan nama masing-masing kelompok provinsi yang dibawa kakak PJK, yap
akhirnya ketemu,Betawi. Itu dia tempat barisan kami. Terdengar suara kakak PJK, “adek adek ayo pengecekan perlengkapan
dimulai”. Satu persatu barang yang di koordinator kami tunjukan, akhirnya
lengkap semua syarat keperluan yang dibawa.
Satu jam berjalan, seperti biasanya kami
diarahkan menuju gedung 1 UISI untuk mendapatkan materi apapun yang disuguhkan
kakak PJK. Bertemu lagi dengan ruang Pasir Besi di lantai 2, duduk rapi dibawah
dengan tidak beralaskan apa-apa kami mulai mendengarkan pembukaan kakak PJK
dalam sebuah materi. Apa itu? “adek-adek hari ini kita akan membahas tentang
Komunikasi Efektif”.
Beberapa slide diterangkan pada kami, akhirnya
aku mendapatkan pengertian apa itu Komunikasi Efektif, menurutku adalah proses
pertukaran informasi antar individu yang mana satu sama lain mengalami timbal
balik tanggapan. Fungsi utama komunikasi diantaranya sebagai pengontrol,
motivasi, informasi dan aksi. Salah satu aku ambil contoh,motivasi. Dengan
komunikasi yang efektif dengan lawan bicara kita akan menghasilkan sebuah
solusi dalam permasalahn kita yang mana kita saling menanggapi yang akan menghasilkan
sebuah motivasi untuk kita dalam menyelesaikan masalah itu.
Fungsi lainnya seperti dapat mengerti satu
sama lain, menghasilkan kepercayaan yang mana dapat dimanfatkan dalam hal kerja
sama. Ada lagi satu contoh dapat diambil melalui pengkoordinir keperluan CHAMPS
dengan kelompok provinsi masing-masing. Hal ini aku dapatkan dalam kelompok
Betawi,tindakan pengkoordiniran merupakan salah satu fungsi komunikasi.
Walaupun begitu ada hambatan dalam komunikasi sperti latar belakang
masing-masing individu, bahasa dari masing-masing daerah, sikap, dan lain-lain.
Adapun tahapan yang benar dalam komunikasi
yang efektif, yang pertama start of fire
yang berarti diawali pembukaan untuk memulai berbicara. Selanjutnya, build
a bridge yaitu melakukan intermezo sejenak tentang materi yang akan
dibicarakan. Tahapan selanjutnya adalah memasuki isi materi. Dalam mengakhiri
ada tahapan so what yang mana
mengakhirinya dengan menghasilkan tindak lanjut.
Disaat itu kami pun diberikan saran mengenai
cara komunikasi yang efektif dengan benar. Dengan menggunakan umpan balik
dengan lawan bicra,kita harus mengenali siapa lawan bicara kita, menjaga bahsa
tubuh,dan sebagainya. Itulah materi yang kudapatkan selama CHAMPS, mungkin ilmu
tersebut dapatkita terapkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)