Create your own at MyNiceProfile.com

Wednesday, 14 October 2015

Gresik Punya

Posted by Unknown at 00:59 0 comments


Awalnya aku tidak mengetahui seluk beluk mengenai kota santri ini. Hanya saja yang ku tahu bahwa Gresik mempunyai banyak industri. Salah satunya Semen Gresik yang mana dibawahi oleh Semen Indonesia Foundation. Dari Industri tersebut aku mulai tertarik dengan Gresik, tak hanya itu. Gresik terkenal dengan Spirit Sunan.  Terdapat dua makam Sunan dari Wali Songo yaitu Sunan Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri. Yaa itu jawaban awal ku mengenai Gresik. Setelah menjalani satu bulan lebih hidup di kota ini dengan menimba ilmu juga di universitas kebanggaanku yakni Universitas Internasional Semen Indonesia. Aku perlahan mulai mengetahui adat istiadat disini.
Pertama, dalam hal makanan. Gresik memiliki banyak cita rasa makanan yang mana salah satunya adalah Nasi Krawu. Aku mengetahui itu dimulai dari Mama ku menceritakan bahwa Gresik terkenal dengan Nasi Krawu. Penasaran ingin mencoba perbedaan rasa Nasi Krawu asli Gresik ternyata hal itu tak lama ku dapat. Dalam acara kampusku yaitu CHAMPS, kami di beri penugasan untuk mengkoordinir membeli makanan khas tersebut pada tiap kelompok kami. Ketua kelompokku pun memilih anggota kami untuk menyelesaikan penugasan tersebut. Hari H aku tidak sabar ingin mengetahui gimana sih Nasi Krawu, ternyata ketika membuka bungkusan nasi krawu. Didalamnya terdapat ayam suwir yang dibumbui khas beserta parutan kelapa kering dan sambel. Hmmm rasanya maknyus!.
Ada makanan khas lain yang aku temui di saat jalan-jalan di Pasar Gresik, banyak oleh-oleh khas yang disediakan di kios pinggir pasar. Ada ikan bandeng. Oh ya, mengenai bandeng, di suatu waktu Gresik mempunyai acara khas  yang dinamakan pasar bandeng yang dilaksanakan pada hari raya Idul fitri yang ke tujuh. Di sudut lain aku melihat kios yang menjual makanan yang bernama pudak. Makanan ini terbuat dari bahan tepung beras, gula pasir/ gula jawa dan santan kelapa yang dimasukan kemasan yang disebut “Ope” yaitu pelepah daun pinang. Makanan ini langkah jika kita ingin mencari di luar kota Gresik.
Pada acara kampus kami yang dinamakan CHAMPS, pertemuan kemarin minggu bertema Kebudayaan Gresik. Mulai dari situ aku mengenal  namanya lampion khas Gresik yaitu Damar Kurung. Banyak pelajaran dapat kita ambil dari filosofi damar kurung. Asal mulanya damar kurung yaitu pada zaman dahulu ketika menyambut Bulan Ramadhan tiba tiap depan rumah warga diberi damar kurung yang mana didalamnya terdapat lampunya untuk dinyalakan saat kita telah sahur. Jika kita telah menyalakan damar kurung maka warga tersebut telah bangun untuk melaksanakan sahur. Itulah fungsinya damar kurung. Saat di kampus kami diberi tata cara membuat damar kurung. Asyik mengetahui kebudayaan suatu kota. Ternyata damar kurung itu lampion yang terbuat dari kayu dengan ditutupi kertas yang bergambar. Pada gambaran kertas tersebut menceritakan sebuah kebiasaan yang dilakukan masyarakat gresik saat perayaan hari besar Islam. Terlihat bahwa cara menggambarnya tidak sembarangan. Ada aturannya juga lho, yang pertama gambar harus digambar dari hadapan samping dan berwarna dengan warna yang kontras. Selain itu jika kita menggambarkan percakapan dua orang atau lebih, kita hanya memberi tanda titik tiga diantara keduanya. Dan juga kita tidak diperbolehkan menulis kata-kata pada gambar tersebut.
Inilah sekilas budaya Gresik yang aku ketahui. Kita tidak melulu memperhatikan budaya asing. Sekali-kali alihkan perhatian pada budaya daerahmu, semisal bisa kita juga seharusnya mengeksplorasi budaya Indonesia. Generasi muda seperti kita wajib menjaga budaya yang ada dan melestarikannya hingga anak cucu kita nanti. Tanpa kebudayaan, tidak ada aturan dan norma terbentuk. Oleh karena itu, marilah raih kemajuan bangsa Indonesia kita dengan budaya khasnya.

Monday, 5 October 2015

WOW Alun-Alun Gresik

Posted by Unknown at 05:51 0 comments
Terik matahari mulai terlihat menyinari,aku berboncengan bersama teman kelasku sambil menggunakan kaos berwarna merah yag mana tepat di muka kaos terlihat lambang UISI. Tergesa-gesa menempatkan sepeda motor si kawan di tempat parker. Sigap, dengan berlari kecil kami menuju alun-alun Gresik dari daerah pemakaman Sunan Maulana Malik Ibrahim. Jam setengah enam tepat sampai. Terlihat hanya beberapa anak UISI berkeliaran di kawasan alun-alun. Dimana kelompokku? Mana bu ketua. Kebingungan mencari mereka. Berjalan menuju air mancur yang berada ditengah alun-alun, satu per satu aku meihat beberapa anak perempuan berkaos sewarna denganku. Dimanalah kelompokku, gusar diriku. Itu dia si Ros,kawan dari prodi Ekonomi Syariah. Menit demi menit terlewati, mulailah anggota kelompoku berkumpul. Ibu ketua masih belum terlihat, si Nisa anak Manajemen Rekayasa.
Waktu berkumpul pun dimulai,tepat jam enam kurang sepuluh menit sudah diarahkan per kelompok provinsi untuk di barisan. Loh mana bu ketua, pikiranku kemana-mana. Kasihan  dengan si Nisa dan kawanku yang lainnya karena mereka sedang perjalanan ke alun-alun sambil membawa perlengkapan untuk CHAMPS. Tak lama kemudian, Nisa sambil membawa kerdus pocari sweat dengan terengah-engah kelelahan. Alhamdulillah sudah dating satu persatu. Lewat jam enam pagi terlihat masih ada teman lain barusan sampai, yaps konsekuensi telat seperti peraturan biasanya, ID Card diambil dan disita selama kegiatan CHAMPS. Sayangnya, ada beberapa kawan kelompok termasuk juga. Satu persatu meluruskan barisan.
Acarapun dimulai dengan pembukaan dari panitia kegiatan tersebut beserta sambutan dari presiden BEM UISI. Sepatah dua katah ku dengar, terlintas di telingaku bahwa tujuan kita yang utama adalah bersih-bersih alun-alun Gresik. Setuju menanggapi kegiatan itu akan tetapi tidak sesuai seperti yang ku bayangkan. Oh tidak… ada sesi waktu untuk senam pagi, lemas mendengarnya. Satu gerakan ku ikuti berdasarkan intruksi dari kakak PJK yang memimpin di depan tepat barisan ku dengan lihai memperagakan di atas panggung kecil yang bermuatan maksimal 3 orang. Dalam benakku, oh aku tidak selihai itu kakak…
Adik-adik sekarang waktunya bersih-bersih,kata kakak PJK. Yey! Akhirnya waktu ini telah dating. Kami diarahkan berbaris sejajar dengan menghadap ke depan sambil beberapa perwakilan anggota membawa trash bag berwarna hitam. Satu,dua,tiga… dimulai untuk bersih-bersih adik-adik dan kawasan yang kalian bersihkan hingga trotoar depan ya. Siap kakak, dalam hati berbicara. Kami ditugaskan membersihkan sampah anorganik yang utama dan selanjutnya boleh juga membersihkan sampah organic. Aku merasakan seperti menjaga lingkungan. Selesai sudah tugas kami. Tepat dibawah pohon rindang kami dipanggil untuk berkumpul dan menjalani kegiatan selanjutnya, coffe break.
Sesi ini kami diluangkan untuk mengambil makanan yang telah di isyaratkan dengan seragam tiap kelompok. Dari roti sepatu kering yang mana nama lain roti sus kering, dan lain-lain. Terasa lega meminum air mineral dan snack yang telah di koordinir. Dalam kesempatan itu kami diajak untuk berdiskusi maslah alun-alun Gresik. Dari pelayanan yang disediakan, saran untuk pengembanga, memecahkan maslah ketertiban di alun-alun. Kita mulai berpendapat  satu persatu, masukan mulai terlihat yang dapat di aplikasikan dalam pengabdian masyarakat terhadap lingkungannya. Itulah kesimpulan yang ku dapat, karena tanpa peranan masyarakat suatu daerah tidak akan terbentuk dengan baik.

Akhir acara kami diajak untuk menari bersama yang dipimpin perwakilan dari teman kami. Dan kami di beri pengumuman apa saja keperluan untuk minngu depan apa saja yang akan dibawa beserta tugas. Inisial demi inisial disebutkan, kami tiap pertemuan dilatih berfikir kreatif untuk melengkapi keperluan yang harus dilengkapi. 
 

LMR Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea